Pages

Oct 16, 2012

EUROPE - Trivia Part 2


Yang unik-unik di Eropa.. sambungan dari EUROPE - Trivia Part 1.

FOODS
oyeaaaa! bosen banget tiap pagi sarapan cheese and ham dan roti yang keras-keras itu di hotel. Di Paris sempet ngiri sama tour guide yang berangkat dari Indo. "Pak Peter udah sarapan?" Trus dia bilang: "Udah Bu. Saya makan Pop Mie di kamar." huuuuu... .sirik berat diriku.

Sarapan ala Eropa
 
Buat tukang ngemil seperti aku, sengsara deh di Belanda. Perut lapar tapi ada nya roti dan ham lagi.. sama apple pie. enggak ada lontong sayur atau risol gitu??
 
Di Marken Belanda, ketemu toko yang jual gorengan seafood dan kentang. Pelayan toko tanya: "Mayonaise or ketchup?" Aku bilang: " do you have chilly? extra hot, please!" hahah.. Tapi tentu saja tidak ada. Yang ada seperti pedes manis kayak saos Thailand.

Tapi sayuran dan buah di Belanda beneran seger dan sempurna. Coba nih lihat.
 
Tapi jangan kuatir. Makanan Asia mudah di temui di Eropa. Dan, restoran makanan Indonesia sangat sangat banyak di Belanda. Tapi siap-siap melotot lihat harganya yaa... Aku berdua sama suami, setiap makan di restoran Asia membayar sekitar 40-50 Euro. Padahal yang kita pesen cuma menu sederhana. Aku order nasi ayam asam manis, suami order nasi goreng babi dan bebek atau apalah. Sebenarnya kalau mau makan hamburger jauh lebih murah dan warung-warung yang menjualnya sangat banyak. Tapi .. urusan perut kayaknya memang harus rela deh membayar mahal ...

Ini makanan asia kita yang mahal itu.. tapi enak kok jadi enggak terlalu menyesal membayar mahal.
 
dan... ketemu ini di salah satu supermarket di Belanda! Haha!
 
MINUMAN
Aku tidak mencoba wine di Perancis, yang paling hobi aku beli adalah Nestea, karena itu yang rasanya paling mendekati dengan lemon tea di Indo, hehe. Dan.. tentu saja minuman di Eropa mahal. Nestea itu 1.5 Euro. Mineral water merk lokal 1 - 1.5 euro. Tapi di Swiss.. jangan harap ketemu minunam murah. Evian di mini market biasa, yg botol tanggun 500 atau 600 mili ... harganya 4 euro! So.. karena males bayar air mahal.. aku memutuskan membeli sebotol bir dingin. Ini hasilnya. Huahahaha!!! (boong deng.. pura2 tuh)
 
BAR and CAFE
Di Paris, karena larangan pemerintah tidak ada gedung / apartment yang tingginya lebih dari 3 lantai, kata Marjorie local tour guide yang lancar bahasa Indonesia. Akibatnya, Paris memiliki banyak sekali cafe-cafe pinggir jalan. Setiap pagi selalu ramai orang sarapan. Kata Marjorie, orang Perancis malas naik lagi ke apartemen nya. Karena ternyata apartemen 3 lantai itu tidak pakai lift!

Di Belanda, karena aku nginep pas di daerah central, bar tempat minum-minum banyaaaak banget. Bahkan di gang sempit tempat aku di serempet sepeda pun bar nya berderet, jejeran dan selalu penuh tiap malam. Katanya sih, daerah tempat aku nginap dekat dengan daerah Red Light, tapi entah lah, aku enggak lihat-lihat daerah itu di malam hari.. kita kalau malam sibuk... tidur. Capee booo!

Dan di sela-sela himpitan bar-bar itu... ada beberapa tempat yang menjual makanan Indonesia. hmm sedap. Waktu ketemu tempat makan ini.. sayang nya aku sudah makan di Chinese Rest.
 

waaah... belum cerita soal tembok cinta di Paris, orang Belanda yang ramah, enggak bayar tiket trem, negro penjual souvenirs ..... lanjut di post berikutnya deh...






1 comment:

Anonymous said...

Just wanted to say you have a great site and thanks for posting!…