Pages

Oct 1, 2015

KKR NIAS 2015 and the Attributes of God: GOD IS SOVEREIGN

I was so overwhelmed. I was shaking with fear and joy at the same time. I was.. I was.. really feeling so small and unworthy. What have I done? What have I done to have been given such privilege to see and experience it? Nothing. I have done nothing but keep on disappointing HIM....
And yet there HE was... displaying some of HIS Great Attributes to me.

GOD IS SOVEREIGN
Allah berdaulat penuh untuk melakukan apapun yang DIA kehendaki, dan dalam kedaulatanNya, Dia bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia.

Menurut sebagian besar orang Kristen yang menganut paham SUKSES, mengikut Tuhan pasti selalu lancar. Mengikut Tuhan pasti selalu baik, sukses, bahagia dan harta melimpah. Kita harus claim berkat dari Tuhan. Claim. Claim. Claim. Memangnya Tuhan pegawai asuransi apa? Memangnya Tuhan siapa kok kita maksa Dia harus berkati kita dengan ukuran berkat yang sempit dan hanya sesuai dengan standar kita, bukan standar Tuhan. Kalau kita ditimpa kesuliatan, pasti kita kurang doa. Pasti kita kurang iman. Pasti kita kurang kuat "claim" nya... Benarkah?

Di Nias, ada beberapa hal terlihat kurang baik, kurang lancar dan mungkin saja benar kita kurang iman, kurang doa ... tapi apapun itu, Tuhan berdaulat menentukan apakah pelayanan kita lancar semua, dan Tuhan juga berdaulat menentukan untuk memberi kita beberapa kesulitan. Semua yang Dia kerjakan adalah untuk kebaikan kita dan untuk menunjukan kemuliaanNya.

Tuhan berdaulat menentukan cuaca Nias sepanjang Senin - Kamis, kalau pagi sampai siang panas sekali. Tapi setelah lewat jam 1 mulai mendung, sore mulai hujan dan malam bahkan hujan deras. KKR sebagian besar dilakukan di lapangan terbuka. Jadi baik yang berkotbah maupun anak-anak, pasti bergumul kepanasan di bawah terik matahari. Sampai sekarang pun, pergelangan tanganku yang memakai jam tangan, kulitnya masih berbeda warna dengan sekitarnya. Kami bersyukur karena justru kalau pagi hujan, kami tidak tahu harus mengumpulkan ratusan anak-anak itu dimana... 



















Tuhan berdaulat mengirimkan berapapun jiwa untuk datang ke sesi kami. Ada sesi kecil, ada sesi besar.. ada sesi yang luar biasa besar.. 1140 anak hadir di KKR Anak hari Jumat tgl 18 Sep 2015. Dan Tuhan pula lah yang berkuasa, berbijaksana tidak memberikan hujan di sore itu, karena KKR dimulai jam 4. Walaupun Suti harus pontang panting, bolak balik 3-4x membeli snack tambahan, tapi kami bersyukur karena akhirnya semua anak kebagian dan tertib mengikuti KKR. Ada juga sesi yang jumlah nya hanya sedikit, yang hadir tidak sesuai dengan yang diharapkan. Itu pun adalah kedaulatan Tuhan. Yang harus kita lakukan adalah renungkan.. apa maksud Tuhan dan taat. Karena semua yang Tuhan kerjakan dalam kedaulatanNya pasti adalah untuk kebaikan kita dan kemuliaan namaNya.

Setelah semua sesi selesai hari Jumat, kami dijadwalkan pulang hari Sabtu. Ada yang pesawat pagi jam 10, ada yang pesawat siang jam 2. Sejak pagi, koper kami, baik yang berangkat pagi maupun yang berangkat siang sudah siap naik ke mobil box. Setelah berfoto-foto bersama, rombongan pertama berangkat ke airport.











Karena Sabtu itu aku drop, pilek berat, aku tiduran saja sampai rada siang.. dan mendengar rombongan pertama tidak bisa terbang karena ada asap. Saat itu sih enggak kepikir separah apa, tapi akhirnya pengumuman diberikan. Rombongan pertama tidak bisa pulang jadi rombongan kedua tidak perlu berangkat ke airport. Semua penerbangan di batalkan. Segera terjadi kehebohan. Pilihannya adalah: tunggu sampai pesawat bisa terbang dan itu entah kapan, atau naik kapal laut ke Sibolga, dan lanjut jalan darat 10-12 jam ke Medan. 

Semua bingung dan sibuk. Ada yang harus pulang karena suaminya sudah masuk rumah sakit di Jakarta. Ada yang harus pulang karena anaknya masuk rumah sakit. Ada yang harus pulang karena suami yang ditinggal dengan 3 anak di Jakarta, harus terbang ke Solo untuk pelayanan, jadi 3 orang anak ini bingung harus dititipkan siapa, ada yang sudah berhari-hari di Nias sakit gigi dan ingin cepat-cepat sampai Jakarta untuk periksa gigi, ada yang punya tiket Jakarta - Sydney tidak bisa dibatalkan atau dirubah lagi karena mungkin tiket promo, ada yang anaknya Senin sudah UTS, dan berbagai kesulitan lainnya.

41 orang segera memutuskan naik kapal. Alasan mereka adalah lebih pasti kapan sampai Jakarta. Mereka berangkat malam itu juga jam 7. Sisanya tinggal di hotel, berdoa supaya ada pesawat terbang esok hari. Aku... dengan beberapa pertimbangan seperti: tidak punya anak kecil sehingga tidak harus buru2 pulang, masih kurang fit untuk perjalanan selama itu, semalaman di kapal dan sepanjang hari di mobil. Dan juga.. walaupun harus tunggu sampai berhari2 di Nias, tidak jadi masalah karena.. I can work remotely from anywhere, as long as there's internet connection... aku memutuskan tunggu di hotel sampai ada pesawat kembali terbang. 

Dan, karena Lion membatalkan penerbangan mereka dan me-refund uang kami, kami harus mencari tiket sendiri untuk kembali ke Jakarta. Aku memutuskan membeli dari sebuah website perjalanan terkenal, Nias - Jakarta. Jadwal yang tersedia adalah: Berangkat Minggu tgl 20 Sep, Gunung Sitoli - Medan jam 2PM dengan Garuda dan Medan - Jakarta jam 18:30 PM dengan Citilink. I took it. 

Hari Sabtu berlalu. Yang naik kapal kelihatannya seru. Mereka harus berbagi kamar dengan orang lain. Bahkan kemarin di gereja temanku bilang.. kami mau tidur tapi takut karena "dipelototi" oleh beberapa bapak disana sampai Pak Kin (teman kami) harus merelakan selimutnya membatasi tempat tidur kami dengan Bapak2 itu..






katanya menunggu koper di kapal seru sekali. 
Seringkali yang keluar bukan koper, tapi ayam hidup. hahaha....










Hari Minggu pagi, sebagian rombongan yang tinggal di hotel berangkat pagi-pagi sekali ke Bandara. Di dalam nya ada 7 orang dari Sydney yang punya tiket pulang ke Sydney Minggu malam dari Jakarta. Mereka harus sampai Jakarta sore karena tiket Jakarta - Sydney akan hangus bila tidak dipakai. Mereka menunggu di airport Gunung Sitoli sampai siang... dan kembali tidak ada pesawat yang bisa terbang hari itu. Aku dapat telpon dari Garuda bahwa pesawat jam 2 ke Medan tidak bisa terbang. Apakah mau refund atau mau ganti tanggal. Aku pilih ganti tanggal ke Senin, esok harinya.

Hari Minggu itu, kami ibadah di hotel. Siangnya aku sempat ke pasar naik becak khas Nias dengan beberapa orang, ada yang mau cari makanan, cari daster buat tidur, cari kaos dalam buat suami dan cari ATM karena cash menipis. Yaa.. kami mungkin tidak terlalu siap untuk tinggal beberapa hari lebih lama di Nias..









Siang itu kami mendapat kabar bahwa ada 1 mobil jemaat gereja kami, dia tidak ikut dalam rombongan KKR, mendapat kecelakaan dalam perjalanan Sibolga Medan. Mobil selip dan terguling beberapa kali. Supir, 2 orang penumpang yang adalah jemaat gereja kami semua selamat. Mereka berada di Nias karena tugas dari tempat mereka bekerja. Rupaya mereka sama-sama dalam kapal ke Sibolga karena pesawat tidak bisa terbang. Kalau bukan karena kedaulatan Tuhan, kalau tidak ada rombongan kami yang naik kapal, mungkin jemaat ini akan susah mendapat pertolongan. Mobil sewaan yang dipakai rombongan KKR menolong mereka dan membawa mereka dengan selamat sampai Medan.

Mobil yang kecelakaan












Malam hari sebelum tidur, aku mengecek handphone dan ada 1 SMS yang sungguh mengagetkan. Dari Citilink. Jam 4-an.. citilink mengirim SMS: Citilink Medan-Jakarta jam 18:30 ditunda keberangkatannya menjadi 20:30. Lalu aku segera telpon Citilink dengan sedikit panik: apakah pesawat saya tadi sudah terbang ke Jakarta? Dan jawabannya adalah: IYA. Aku sangat bingung, karena tadi siang Garuda sudah telpon dan aku sudah merubah tiketku menjadi besok. Apakah tiketnya tidak nge-link?

Aku lalu telpon call center biro perjalanan online yang terkenal itu dan menayakan beberapa hal. Intinya customer service ini berkata bahwa perubahan pesawat bukan wewenang mereka dan informasi tentang perubahan penerbangan datangnya langsung dari airlines bersangkutan. OK. OK. Aku bilang.. tapi masalah saya bukan itu Mas. Masalah saya adalah, kenapa pihak Anda tidak ada informasi bahwa saya sebenarnya membeli 2 tiket yang terpisah, dan kalau satu berubah, yang lain belum tentu berubah. Karena yang saya tahu, saya membeli tiket NIAS - JAKARTA, satu rute. Dan yang kalian tawarkan adalah Nias-Medan, lalu Medan-Jakarta. Saya mana tahu kalau itu dua tiket yang tidak berhubungan sama sekali. Dan saya ngotot... karena saya tahunya saya beli NIAS - JAKARTA.

Entah karena sudah malam, dia bete di telpon malam-malam, atau karena memang aku ngotot menyalahkan pihaknya.. terlontarlah satu kata dari mulutnya yang benar2 membuat aku merinding ngeri. Dia bicara kotor dan kasar padaku. Aku sampai shock mendengarnya, lalu bertanya: Mas, kok kamu ngomong kotor begitu ya? Dia tidak menggubris dan aku ngotot suruh dia minta maaf. Salah saya apa kok kamu ngomong kotor seperti itu? Saya mau kamu minta maaf sama saya! Sampai 3x saya suruh dia minta maaf, tapi tidak juga dia katakan. Waah.. mungkin dia customer service yang sedang kumat gilanya... pikirku.

Malam itu juga aku menulis email complain ke mereka. Pagi-pagi mereka sudah membalas dan hanya membahas soal perubahan penerbangan. Kami bertukar email beberapa kali sampai akhirnya jelas untuk mereka bahwa saya tidak diberi info tentang 2 tiket berbeda dan saya minta ganti rugi, tiket Medan - Jakarta saya yang hangus. Lalu juga complain keras soal 1 staff CS mereka yang kasar dan kurang ajar itu dan meminta mereka mendengarkan rekaman percakapan kami yang pasti mereka punya.

Senin pagi, sebagian besar orang tetap berangkat pagi-pagi ke airport. Mereka tunggu disana sampai ada pesawat landing. dan jam 11an mereka terbang ke Medan. Rombongan kecil, yang lebih santai berangkat jam 12an ke airport. Siang itu aku mendapat konfirmasi dari pihak travel online bahwa mereka akan mengganti full tiket Medan - Jakarta yang hangus. Lalu, ditambah bonus voucher 1 juta yang bisa dipakai kemana saja asal minimum belanja 1.5juta, berlaku selama 6 bulan. Wah. i didnt expect that, but I really appreciate it. Dan menurut mereka, staff CS yang bermasalah itu sudah mereka berhentikan. Aku melihat usaha mereka memberikan service yang sangat baik kepada pelanggan dan sangat menghargai hal itu. 

Kami menunggu pesawat di ruang tunggu, dan sewaktu ada pesawat mendarat semua orang di airport kecil itu bersorak gembira. Berarti asap sudah hilang, dan sekarang aman kembali untuk bisa terbang.

Rombongan terakhir yang bersorak-sorai ketika melihat pesawat terbang..












Apakah semua terjadi karena kebetulan atau karena pimpinan Tuhan? Apakah karena ada asap dan kesulitan berarti Tuhan kurang memimpin? Tidak. Apakah semua kesulitan yang terjadi karena kami kurang berdoa? Mungkin. Tapi kalau kami sudah berdoa dan asap tetap ada, kesulitan tetap ada itu berarti Tuhan kurang berkuasa? Tidak.

Tuhan berdaulat dan berkuasa sepenuhnya mengatur, menentukan apapun seturut dengan kehendakNya. Aku percaya Tuhan ingin kita belajar sesuatu dari semua yang Tuhan kerjakan ini. Masing-masing harus bergumul sendiri, harus renungkan sendiri, apa yang Tuhan ingin kita pelajari dari hal ini.

Dan aku sudah merenungkannya.. aku rasanya jawabannya bagiku adalah ini: Tuhan ingin aku tahu bahwa pelayanan memang tidak mudah. Melayani Tuhan selalu ada tantangan, apapun itu bentuknya. Bersyukur kali ini Tuhan hanya kasih kita asap. Mungkin suatu hari nanti Tuhan ijinkan sesuatu yang lebih besar, yang lebih sulit terjadi. Siapkah kita? Maukah kita tetap taat dan setia padaNya?

SOLI DEO GLORIA.

Baca post lainnya tentang KKR Nias 2015:

GOD IS GOOD
GOD IS WISE
GOD IS INCOMPREHENSIBLE
GOD IS ALMIGHTY
GOD IS SOVEREIGN




1 comment:

Fery Chandra said...

Indeed God is good and Sovereign. Soli Deo Gloria.