Kata orang Paris romantis ... kataku kok enggak yah?
Paris sumpek, bau rokok, banyak sampah, macet dan ... banyak copet.
My little trivia about France.
Language - walaupun menjadi kota tujuan wisata dunia yang sangat populer, jangan berharap semua orang disana bisa or ngerti bahasa Inggris. Katanya sih saking bangga nya sama bahasa Perancis, mereka ogah belajar bahasa Inggris. Tapi dont worry, banyak pedagang makanan and souvenirs dari India. Kepada merekalah aku bertanya... in English, of course bukan bahasa nehi nehi ...
French - menurut aku sih orang Perancis enggak terlalu ramah. Enggak ada senyuman dan mau nya cepet-cepet. Kebayang kan, dengan bahasa Inggris mereka yang ampun bikin pusing, menjelaskan sesuatu maunya cepet-cepet dan enggak sabaran kalau kita tanya lebih detail.
Kotor - hampir kayak Jakarta, bahkan mungkin kalau di beberapa jalanan mereka lebih jorok dari kita. Putung rokok di mana-mana... hadeuh. Yang bikin lumayan nyaman adalah udara dingin dan segar. Coba kalau panas kayak di Jakarta, kena semburan asap dan bau rokok tentu bikin kita bertanduk. hehe. Kalau di Meteor Garden kan kata sapa tuh cewek pacarnya Lei... di Paris banyak "kotoran anjing", well.. aku sih enggak lihat, atau barangkali ke injak jadi enggak terlihat? LOL!
Eiffel - orang Perancis bangga bener sama Eiffel sampai tukang taxi yang gak ngerti bahasa Inggris pun dengan penuh semangat menunjuk ke Eiffel yang nun jauh di ujung sana. Padahal kita lagi di toll dari Bandara menuju kota Paris. Sayangnya, Eiffel lagi renovasi waktu aku disana. jadi hanya bisa foto-foto dari jauh. so buat aku enggak berasa factor wow nya ...
Taxi - suerrr.. mahal banget di Paris, hiks... Hari pertama, berhubung belum tahu gimana naik public transportation, aku kemana-mana naik taxi. Bandara - Hotel, Hotel - Champs Elysees, Lafayette - Hotel, jarak masing-masing sekitar 30 - 45 menit dan ... I spent way mooooore than IDR 1 juta! So unless kita enggak bawa koper yang super duper berat, jangan naik taxi.
Train - seperti negara modern lainnya, fasilitas kereta bawah tanah di Paris sudah sangat baik. Kereta datang hanya dalam selisih waktu 2-5 menit dan on time. Harganya pun terjangkau, 1x trip = Euro 1.7 saja, kalau beli 10 atau 12 bisa lebih murah. Train di paris hampir selalu full, bahkan di jam tertentu umpel-umpelan tapi dont worry, keretanya super ngebut jadi jarak jauh pun max mungkin 20 - 30 menit saja. Make sure kita tahu bener jalur dan connecting train nya dari mana kemana. Soalnya underground tunnel mereka besar, lorong nya banyak & panjang, ditambah juga banyak tangga naik-turun nya. So, harus pegang train map always in hands. Apalagi gak jarang ada penjaga, dan kalaupun ada... bahasa inggris mereka itu loh.... hadooooooh. In case nyasar.. cari aja SORTIE. LOL!
di train station dengan Bapak2 heboh dan seru, business partners suami.
Skyscraper - aku denger dari local tour guide yang fasih berbahasa Indo kalau pemerintah Perancis melarang bangunan tinggi, apalagi di dekat Eiffel. So the only Paris Skyscrapper is Montparnasse Tower, bangunan 56 lantai yang atapnya dijadikan tempat turis foto2 menara Eiffel. Apa sih istimewanya? Kita di ajak naik ke atas, pakai lift, sebelum masuk ruangan hall di atas, harus foto dulu, nanti boleh di ambil boleh tidak kalau mau ambil harus bayar tentunya. Untuk naik ke atap pun harus naik tangga 3x. So ada apa di atas selain teropong dan udara dingin? Enggak ada. Menara Eiffel nya jauuuuuh dan pemandangan kotanya juga biasa aja...
hayooo Eiffel nya keliatan gaak?
Luxurious Shopping - aku perlu 1 dedicated page untuk this interesting topic. haha. So, bear with me ok?
History - waktu aku tanya ke local tour guide nya, apa devisa paling besar buat Perancis. Dia bilang tourism. So aku pikir-pikir apa sih yang mereka jual selain Menara Eiffel. Dan setelah bbrp hari si Perancis, aku baru tahu bahwa yang mereka jual adalah sejarah. Mulai dari Champs Elysees (dengan berbagai bangunan dan tempat sejarah seperti Arc de Triomphe du Carrousel, Place de la Concorde, Luxor Obelix yang katanya di contek Bung Karno dan jadi MoNas, Grand Palais), Sacré-Cœur Basilica, Les Invalides, Notre Dam Cathedral, dan lainnya... sampai ke Versailles Palace di luar kota Paris, semua berhubungan dengan sejarah beratus tahun lalu dan bangunan indah itu.. masih sangat terawat. Bahkan pemerintah mengeluarkan undang-undang, bangunan baru pun harus dibuat mirip dengan bangunan lama, supaya kesan kota tua nya terus terasa. Bagaimana dengan Indonesia? Well, jawab sendiri deh.
Sacre Coeur
Champs Elysees
Louvre, Arch de Triomphe
Notre Dam Cathedral
Beggars and Street Performance - kalau di Indo barangkali kostum para peminta-minta murah dan sangat mudah di dapat. Tapi di Paris ... mereka dandan habis. Juga di pinggir jalan banyak ditemukan orang yang mendemonstrasikan art mereka (painting dengan berbagai macam tools), atau main musik di lorong train station... seru. Suamiku terkagum-kagum mendapati seorang cewek bule jadi pengemis di sebuah lorong lalu bilang gini: "itu pengemis cakep bener... kita bawa pulang aja ke Jakarta, pasti bisa jadi bintang sinetron ngetop." LOL! Sayang deh kita enggak foto sama dia, tapi foto sama bule yang nyemprot badan serta bajunya dengan silver paint.. dia hanya bergerak kalau kita kasih uang receh ke bowl nya. Aku kasih uang receh agak banyak jadi dia mau bergaya waktu di jepret. Apa yang paling berkesan?? well, tentu saja baunya... hoeek!! Mungkin enggak mandi 2 bulan??
Versailles Palace - waaah... barangkali dari semua tempat yang aku kunjungi selama di Perancis, ini yang paling berkesan. Gimana kaya dan hebatnya ya Louis XIV bisa bikin bangunan seperti itu di tahun 1600 - 1700 an. Melihat interior dan segala properti didalamnya... it's breathtaking.. speecless. Apalagi kita tour sambil mendengarkan penjelasan detail dari local tour guide yang fasih berbahasa Indo itu...
"Ini tempat tidur Marie Antoinette, ratu melahirkan raja Louis ke sekian (maap aku lupa.. hehe) di tempat ini dan disaksikan oleh banyak orang. Ratu kalau melahirkan harus di depan orang supaya rakyat percaya bahwa baby itu adalah benar anaknya".
Terus "ini tempat makan raja, semua dari silver. Tempat duduk di depannya itu adalah untuk para tamu undangan. Tapi mereka tidak ikut makan, mereka hanya menonton raja makan." ahahaha... aneh sekali.
Lalu "ini adalah pintu rahasia. Sewaktu terjadi Revolusi Perancis di tahun 1780 - 90 an, ratu melarikan diri dari pintu ini." Dan, "ini adalah lukisan Louis XIV, tapi ini dilukis tidak benar. Coba lihat kakinya. Raja waktu itu sudah tua, tapi kaki nya masih mulus sekali." Itu semua komentar local tour guide nya loh.. hahahaaha..
Versilles Palace
Rombongan Seru Global Toolindo
Berikutnya 10 menit di Midi Train Station - Brussels, Madurodam - The Haque, Amsterdam, Geneva and salju di Luzern.
No comments:
Post a Comment