Pages

May 12, 2020

Unnecessary Entertainment

Selama Working From Home gara-gara CORONA, aku sangat bersyukur mendapat kesempatan mendengar kotbah Pak Tong setiap minggu. Aku menikmati beberapa yang seru dari kotbahnya, mulai dari kehebohan tentang hardik menghardik virus corona, info  bahwa semua pendeta GRII dengan suka rela potong gaji, sampai dengan challenge dia untuk 2 hari makan tanpa garam. Suamiku dengan semangat 45 ikutan makan tanpa garam. Aku .. ?? hehehe... cheerleadernya saja.

Nah, beberapa minggu lalu Pak Tong juga mengeluarkan satu istilah yang dia pikirkan di masa-masa corona ini, yaitu .. UNNECESSARY ENTERTAINMENT. Waktu pertama kali mendengarnya aku dan suami ketawa-ketawa aja, menyadari memang benar banyak unnecessary entertainment di dunia ini. Tapi malam ini, aku mulai pikir.. pikir... kira2 apa ya yang menjadi unnecessary entertainment dalam hidupku? Lalu sampai pada kesimpulan bahwa semua ukuran hiburan yang ditawarkan dunia, memang sebenarnya tidak perlu.

Berdandan


bukan alat make-up ku :)

Beberapa hari yang lalu, aku beres2 lemari dan meja rias dan berhasil mengumpulkan 1 kantong plastik besar barang2 yang seharusnya dibuang. Ada botol2 make-up yang sudah kosong, mampet dan sebagian besar kadaluarsa... oh noo!!

Dan kemarin aku bilang ke suami, "ini gimana yaa sayang bener lipstikku enggak bisa aku pakai lagi. Kalaupun aku pakai juga ketutup masker...." Reaksinya? Gak komentar dan melengos pergi. haha!

Jadi kepikiran sama orang yang baru berasa PD kalau pakai make-up tebel. Dulu ada istri temen basket suamiku yang katanya kalau mau pergi, dandan dulu 3 jam, atau team aku di kantor lama, setiap hari pakai bulu mata anti badai.. kalo enggak pakai, kayak telanjang gak pakai baju, katanya. Atau teman lain yang menghabiskan uang jutaan untuk sulam bibir, tato alis, tanam bulu mata yang harus di touch up setiap minggu seharga ratusan ribu... atau bahkan gonta-ganti kontak lens tiap hari demi terlihat cantik. But well, selama Corona masih merajalela, rasanya perlengkapan make-up yang paling mahal itupun tidak ada gunanya, unless ada yang nekat full make up di rumah. Tapi perlukah??

Lalu aku search kata DANDAN di Alkitab dan 7 ayat ini muncul dalam hitungan detik (thanks to digital bible):

2 Samuel 1:24
Matius 6:30
Lukas 12:28
1 Timotius 2:9
1 Timotius 2:10
1 Petrus 3:5
Wahyu 21:2

Tapi, tidak satupun dari ayat2 itu yang mengindikasikan wanita harus berdandan. Yang aku tahu dari Alkitab, wanita berdandan saat hari pernikahan (Amsal), atau saat akan menghadap raja, seperti Ester.

Berdandan menurut Alkitab adalah untuk sebuah perayaan suci dan untuk menghormati suami. Alkitab berkata bahwa kita adalah pengantin wanita dari Raja kita yang mulia, dan kita tidak tahu kapan Dia akan datang untuk menjemput kita. Jadi perlukah berdandan? Perlu, karena kita tidak tahu kapan Dia datang dan Dia mau kita READY (siap) pada saat kedatangannya (Wahyu 19:7) . Tapi berdandan seperti apa agar kita menjadi siap? Itu perlu dipikirkan dan perlu another blog post.

Accessories
Mungkin sedikit berhubungan dengan berdandan, tapi ini tidak berhubungan dengan "make-up/cosmetics". Dulu aku suka ngumpulin gelang dan anting, dengan bentuk yang aneh2 dan dengan ukuran yang aneh2 dan dari bahan yang aneh2 juga. Sampai akhirnya lubang tindikan di kuping aku enggak ketolong lebarnya ... menahan beban anting burung dari kayu wkkwkwkwk... dan, tangan jadi panjang sebelah karena keberatan gelang.. hhahaha bo-ong ding! Tapi dulu mungkin aku ikut2an, buktinya sudah lamaaaa enggak pakai barang2 spt itu. Beberapa tahun ini cuma modal anting kecil, cincin hadiah suami dan kalung kesehatan, kalung itu pun karena dikasih temen hehehee.. Haruskah memakai accessories? Enggak harus, tapi kalo mau pakai silakan, enggak dilarang.




Body Massage
Biasanya 1 minggu sekali aku eiher refleksi atau full body massage. Alasannya? Karena memang ototku cepat kaku, dan kalau sudah kaku akan mengakibatkan sakit kepala yang hebat. Biasanya kalau ke dokter waktu sakit kepala aku hebat, kepalaku harus disuntik. Katanya sih spasmophilia. Tapi juga dokter bilang aku kurang Vit D .. ya gitu deh. Intinya.... pijat itu nagih dan wajib setiap minggu. Waaitttt.. itu dulu sebelum Corona. Sekarang aku sudah 2 bulan tidak pijat. Apa yang terjadi? Tidak ada sakit kepala, loohh... tapi memang badan kaku dan pegal2 semua. Sempat kepikir nekat, panggil aja ke rumah, suruh dia bawa baju ganti, mandi dulu sebelum pijit aku... tapi,. ngeri juga yaa siapa tahu dia carier atau asymptomatic. Sampai akhirnya tawar-menawar dengan anakku, Monita yang minta bantuan membuat form survey untuk skripsinya. Aku bilang.. okeee.. tapi besok kamu harus pijit mami. Hehehe...  Aku gak berani minta suami, nanti bukannya otot2ku jadi lemas, tapi malah jadi pada putus.. saking kencengnya dia pijat. Haha.

So, aku gak tahu apakah Body Massage itu adalah unnecessary entertainment? bisa jadi. Mungkin tidak perlu terlalu sering kali yaaa, karena semakin sering akan semakin ketagihan. hihihii.


Ngupi-ngupi cantik di mall atau di cafe.
Salah satu unnecessary entertainment lainnya menurut aku adalah: ke mall atau cafe untuk nongkrong, minum kopi sambil buka laptop, pura2 sibuk kerja. Untungnya aku tidak suka dengan kegiatan ini. Ini hanya aku lakukan kalau terpaksaaaaa banget, misal dulu kalau work from home, listrik di rumah mati.. nah... ngungsi deh nongkrong di cafe mana gitu, biasanya sih cari yang ada colokan dan wifi gratis. hihihii...


Nonton Bioskop
Kalu ini, menurut aku hobi yang lumayan bermanfaat (*wink*). Selama bertahun2, kantor aku ada di sebuah mall besar yang ada bioskopnya. Jadi, kalau nunggu macet mau pulang gak bisa.. ya udah, beli tiket nonton aja deh. Nanti jam 8-9 udah mulai terurai tuh macet, baru deh bisa pulang. Selain nonton, biasanya aku juga pakai waktu tunggu traffic untuk .... pijaat!!

Unnecessary Entertainment menurutku adalah hal yang boleh ada, boleh tidak; mungkin perlu, mungkin juga tidak. Dan bisa berbeda2 untuk tiap orang. Nah... kalau aku sebutin brand2 besar sebagai unnecessary entertainment, di sue gak yaaa?? hihihiihiii....

Lalu seperti apa ya Necessary Entertainment itu? Pengen tanya Pak Tong deh, buat Pak Tong, necessary entertainment beliau kira2 apa yaaa... my guess are .. mungkin musik klasik dan buku.. Kalau buatku? Hmm... bekerja? ehheheh.. kayaknya workaholic banget yaaak! Sejujur2nya, karena aku sudah hidup 50 tahun, banyak hal yang sudah mulai membosankan bagiku. I've experienced many things, done many things... lama2 bisa bosan juga loh...

Menurutku, yang bisa memuaskan hidup kita, jiwa raga kita hanya satu: Firman Tuhan. Itulah "Entertainment Sejati" orang Kristen.

Firman Tuhan adalah:
  • Terang bagi langkah kaki kita, Mazmur 119:105
  • Kekal selamanya (hidup), Matius 24:35
  • Memberi pengertian, Mazmur 119:130
  • Hikmat, Pengetahuan dan Kepandaian, Amsal 2:6
  • Tempat pengharapan kita, Mazmur 119:114
  • Tempat perlindungan, Amsal 30: 5
  • Sempurna dan menyegarkan jiwa, Mazmur 19:7
  • Membersihkan kita (dari dosa & kejahatan), Yohanes 15:3
  • Yang menyelamatkan, Roma 10: 17
  • Allah yang diam ditengah umat-Nya, Yoh 1: 1
  • and the list go on.....

Itulah yang NECESSARY bagi kita. 



May 2, 2020

50 is A.W.E.S.O.M.E.

Selain merusak surprise yang sudah disiapkan suami dan anak2ku, karena membuka freezer dan melihat kue ulang tahun disitu, haha! .... aku merasa ulang tahun ke 50 ku ini, akan menjadi sangat special.



50!! FIFTY!!! Rasanya gak percaya aku sudah 50. Karena, maaf... aku sama sekali tidak merasa aku umur 50, walaupun semua tanda-tanda alam menunjuk dengan pasti ke arah itu, tapi aku tidak merasa 50.

Aku masih merasa cantik (bukan ganteng), walaupun bulet, gendut dan beruban, hehe.
Aku masih merasa sehat dan bugar, walaupun badan kaku, pinggang sakit, tangan semutan, dan tanpa kacamata, tidak bisa lihat apa2.
Aku masih merasa bisa memikirkan pekerjaan dengan baik, walaupun kadang susah konsentrasi.. eh! itu bukan karena faktor u kan ya?
Aku masih aktif, masih lincah, masih garang, masih kreatif .... masih merasa berguna dan dibutuhkan.

So, apa yang berubah?
What makes my 50 special?

Ok, this is serious.

Yang berbeda adalah... aku merasa semakin mengenal siapa Tuhan yang selama ini aku sembah. Dan itu membuat aku gentar. Semakin mengenal Tuhan, membuat aku semakin takut dan gentar kepada-Nya.

Gentar, karena aku merasa tidak cukup layak menerima semua kebaikanNya. Takut, karena aku tahu, aku tidak akan pernah cukup baik untuk dikasihiNya. Anugerah demi anugerah yang Tuhan berikan justru membuat aku menjadi semakin merasa tidak berharga, aku demikian "miskin" di hadapan Tuhan. Tanpa belas kasihanNya, pasti aku akan menghadapi umur 50 dengan perasaan takut yang lain, misalnya:

Takut tua, banyak kerutan, kulit kering, rambut beruban, dan rontok dll. 
Amsal 31:30 Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.



Kita tidak akan bisa melawan usia yang merusak tubuh kita. Sejak Adam jatuh dalam dosa, Allah menetapkan kita menjadi tua, lengkap dengan kerutan, uban dan segudang masalah tua lainnya. Pelembab perlu, tentu saja! tapi tidak perlu beli skin care yang mahalnya selangit. Sampai kapan sih kita bisa menahan supaya kerutan tidak muncul di wajah kita? Walaupun tiap hari pakai pelembab harga jutaan, tetap saja... kerutan akan datang. 




Takut sakit, takut mati.
Roma 8: 38-39 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang ada di dalam Yesus Kristus, not even death! Selama kita percaya kepada Tuhan Yesus, jaminan keselamatan kekal menjadi milik kita. Jadi, penghiburan dan pengharapan macam apa lagi yang kurang, sehingga membuat kita takut mati? Semua orang berdosa akan mati secara fisik. Tapi itu bukan kematian yang mengerikan bagi orang percaya. Kematian yang jauh lebih mengerikan adalah kematian rohani, terpisah dari Allah Sang Sumber hidup. Kalau kita tidak mengenal Tuhan yang sejati, yang sudah rela turun dari surga, menjadi manusia agar bisa dibunuh, mati menggantikan kita, maka kita akan selamanya mati, tidak ada pengharapan hidup kekal bersama Allah di surga.

Takut miskin, takut tidak bisa bekerja, takut sengsara.
Lukas 12: 29-31 Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu. Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.

Banyak yang salah mengerti tentang ayat ini. Dipikirnya Allah pasti memberi apapun yang kita minta. Ayat ini harus dibaca dengan keseluruhan konteksnya. Ayat sebelumnya di pasal 12 adalah tentang jangan takut tentang apapun juga, jangan takut dibunuh, karena setelah dibunuhpun, orang yang membunuh itu tidak punya kuasa apapun terhadap kita. Takutlah kepada Dia (Tuhan) yang setelah membunuh, punya kuasa untuk melemparkan kita ke dalam neraka. Jadi, kita tidak perlu takut hal yang lain, soal makan minum soal kecil buat Tuhan. Tuhan tahu kita perlu makan, minum, pakaian dll. Dia akan berikan kepada orang yang mencari kehendak-Nya.


Sebenarnya ... ada satu rasa takut yang masih menghantui aku. Aku takut orang-orang yang aku sayangi, tidak mengerti adanya pengharapan besar, yaitu keselamatan di dalam Yesus Kristus. Aku takut karena aku tahu kalau ada anggota keluarga, saudara2ku bahkan teman2ku yang tidak mengenal Tuhan Yesus, tidak akan mendapatkan keselamatan dan hidup kekal bersama dengan Tuhan Yesus.

Itu salah satu pergumulanku yang paling besar dalam menghadapi umur 50. Aku tahu, waktu dan kesempatan tidak lagi sebanyak dulu waktu masih muda. Kiranya Tuhan memberi kemurahan dan belas kasih seperti yang sudah Dia berikan kepadaku, kepada keluarga dan saudara2ku. Kiranya Tuhan berkenan memberikan anugerah keselamatan dan pengharapan besar kepada mereka, seperti yang sudah Dia berikan kepadaku.





Aku mengharapkan dan menantikan Tuhan bekerja dalam keluargaku, membawa semua orang2 yang aku kasihi ini mengenal Tuhan yang sejati dan percaya, lalu menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dalam hidupnya. Agar mereka semua mendapatkan pengharapan dan sukacita. Itulah doaku di umur 50 ini.

Hal lain yang special di umur 50 ini adalah: pekerjaanku!
Ceritanya bersambung di blog berikut yaaa....