Pages

May 3, 2022

Filosofi Rujak

Entah mengapa, setiap kali ada acara, terutama kalau "pot luck", aku hobi sekali menawarkan diri untuk membawa RUJAK. Ini bukti/contoh yg ter-captured: Ancol dan Elf.

Dari Senin, aku sudah menetapkan hati mau membawa sate rujak ke kantor untuk celebrating ultah sekaligus anniversary kerja yang ke-3. Anakku sudah wanti2: "Mami, besok aku enggak di rumah loh, jadi enggak bisa bantuin potong2." Tenang, De, mami bisa sendiri.. kataku super PD.

Pengennya bikin seperti ini... sudah siapin dan cuci2 tusuk-nya segala. Tapi apa daya... encok eiy, berdiri berjam2, memotong buah2 itu.. maafkan, gak sanggup lagi untuk tusuk menusuk😅








Dan, aku baru tahu kalau total jam aku berdiri untuk memotong2 buah itu, kurang lebih 5jam!! Yakin banget, karena playlist ini sempat 2.5x berulang jadi background, dipotong makan siang, cuci2 piring, peralatan, perlengkapan, dan berkali2 ngelempengin pinggang .. haha. 








Sambil potong buah, sambil dengerin BTS dan joget2 dikit, aku juga sambil mikir ... bisa tidak ya pekerjaan-ku di CIT diumpamakan rujak buah. 

Segala Rasa Tercipta
2019-2022. 3 tahun. Belum lama. Belum apa-apa. Tapi segala rasa sudah tercipta. Manis, asem, seger, pedes, hambar (ada loh buah yg gak ada rasa, spt pear), dingin (kan buah-nya masuk kulkas.. hehe),  ada yang berawarna warni, ada yang pucat pasi, ada yg keras, crunchy, ada juga yg lembek berair. Tetapi semuanya JUICY!

Tuhan menempatkan banyak rekan kerja di dekat kita. Ada yg manis (ini saya... wkwkwkk), ada yg asem. Ada yg hobi ngelawak, ada yg hobi ngedumel. Ada yang kalau ketemu pasang senyum 1000 watt, tapi ada juga yang papasan pasang muka lempeng. Ada yang sabar, ada yg sumbu pendek, hahaha. 

Kalau rujak, kita bisa pilih mau makan buah yang kita suka saja. Tapi kalau rekan kerja .. ya enggak akan bisa, kecuali kita mau pindah2 kantor terus.. itu pun belum tentu bisa ketemu yang manis semua.

Kita seharusnya hanya punya rasa yang ada di Buah Roh (Galatia 5:22-23). tapi dosa merusak kita, sehingga kita menjadi manusia yang menyedihkan, membingungkan dan seringkali menyakiti orang lain. Satu-satunya jalan agar kita bisa kembali menjadi seperti yang Tuhan inginkan adalah ... menjadi manusia baru di dalam Kristus (2 Korintus 5:17).

Lihat Ujungnya
Aku menggunakan 3 jenis pisau yang berbeda untuk menyiapkan rujak buah ini. 1 pisau kecil khusus peeling (mangga, kiwi, jambu kristal), 1 pisau panjang untuk memotong buah yang besar2 (melon, semangka, pepaya), dan 1 pisau potong untuk memotong buah jadi bagian lebih kecil2. Ada juga buah yang hanya perlu tangan untuk mencabut daun dan gunting untuk memotong tangkai (stroberi). Atau buah yang tidak perlu pisau dan gunting (anggur).

Cara memotong dan menyiapkan juga berbeda2. Aku bahkan sampai memikirkan harus buah yang mana dulu yang dipotong. Aku memakai 1 nampan besar untuk memotong, jadi pertama aku potong2 yang tidak terlalu banyak air terlebih dahulu. Kalau pertama nanas duluan, lalu semangka.. yakin banget semangka-nya akan berasa ada asem2nya. Well, ya bisa aja tiap selesai potong 1 buah, trus nampannya dicuci.. tapi kerja kan harus efektif dan efisien yaak! 

Pekerjaan memang banyak jenisnya, dan kita bekerja untuk menyelesaikannya juga dengan berbagai macam cara. Ada yang harus dikerjakan pelan-pelan, dan dipikirkan dengan extra berhati-hati. Ada yang harus dengan otot dan keringat. Ada yg harus dikerjakan duluan, ada yang bisa nanti belakangan, ada juga yang brief di pagi hari tapi deadline siang hehehe.. Ada jadwal, ada prioritas. Tapi lihat ujungnya, apakah semua punya tujuan yang sama? 

Rujak buah memang nikmat. Tapi, tidak ada rujak buah yang cuma dipelototin, terus rasanya bisa kita nikmati. Nama Tuhan memang sudah mulia, Tuhan tidak perlu apa-apa dari kita supaya Dia menjadi mulia. Tetapi, Tuhan mau kita bekerja dengan berbagai talenta dan hikmat yang Tuhan berikan,  untuk membuat orang lain melihat dan menikmati kemuliaan-Nya.

God Deserves Only The Best
Karena semula rencana mau pakai tusuk sate, aku awalnya memotong dengan ukuran kecil dan rapi. Saat jam-jam berlalu.. dan pinggang mulai panas, kaki mulai nyut2an aku melihat potongan buah-nya makin lama makin besar. Bukan pelit, haha! tapi jadi kurang indah karena tidak sama ukuran. Tanpa sadar aku memotong lebih besar2, karena ingin cepat selesai. Padahal sudah dibantu dengan peregangan pinggang beberapa kali, tapi tetep enggak nolong, 

Setiap pekerjaan ada tantangannya sendiri2. Ada yang merem jadi, saking gampangnya. Ada yang sampai gak bisa tidur kepikiran terus. Ada yang 10 menit kelar, tapi ada yang perlu waktu berbulan bahkan bertahun2 untuk hanya menyelesaikannya.  

Sulit, jatuh, sakit dan kadang hilang arah.. pasti bisa terjadi. Tapi kalau kita sadar bahwa semua yang kita kerjakan adalah untuk Tuhan, every inch of our duties screams for perfection, because God deserve the best. 

So..... Happy Birthday, Me!
Bersyukur untuk berbagai rasa yang Tuhan izinkan, dan berdoa agar bisa lebih bijaksana menangani berbagai pekerjaan dan tantangannya, serta terus setia memberikan yang terbaik bagi Tuhan. 

Soli Deo Gloria.


Added on 05052022
Penampakan rujak di kantor.