Pages

Oct 24, 2022

The Perfect Plan

Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa Allah adalah Allah yang bekerja melalui suatu rencana. Allah  merencanakan keselamatan kita sejak sejak semula di dalam kekekalan (Kejadian 3: 15) , dan setiap cerita di Alkitab adalah bukti penggenapan dari rencana-Nya itu.

  • Bukan Nuh yang berencana untuk membuat bahtera agar dia selamat, tapi Allah yang memerintahkan (Kejadian 6:13-14)
  • Bukan Abraham yang berencana untuk keluar dari Ur, tapi Allah yang memanggil dia keluar (Kejadian 12:1)
  • Bukan Musa yang memiliki rencana hebat untuk membelah laut Teberau sehingga bangsa Israel bisa selamat dari kejaran Firaun dan kereta kuda mereka. Allah-lah yang merencanakannya (Keluaran 14:16)
  • Bukan Daud yang merencanakan untuk membunuh Goliat dengan ketapelnya. Tapi Allah yang merencanakannya, sehingga Allah mengatur Isai, ayah Daud untuk menyuruh Daud pergi membawa makanan untuk kakak-kakanya yang sedang berperang (1 Samuel 17:17)
  • Petrus tidak punya rencana untuk mencari Yesus agar dapat menjadi murid-Nya, tapi Yesus yang datang kepada Petrus dan memanggilnya (Matius 4:18-19)
  • Bukan Paulus yang berencana untuk menjadi Rasul, tapi Yesus lah yang merencanakannya (Kisah Para Rasul 9: 15)
Walaupun tidak semua dicatat di dalam Alkitab, mereka semua pasti punya rencana dalam hidupnya. Ada rencana yang sinkron dengan rencana Allah, tapi ada juga rencana yang tidak sesuai dengan rencana Allah. Kadang kala Allah membiarkan supaya kita "kapok" dan bertobat, tapi seringkali juga Allah intervensi demi rencana-Nya tergenapi.

Paulus punya rencana yang hebat dan terdengar sangat religius. Dengan gagah berani dia laksanakan rencana-nya, pikirnya: aku membela nama Allah. Aku tidak rela nama Allah dipermalukan. Allah pasti senang dengan rencanaku ini. Dan...., kita tahu yang terjadi. Allah memutar-balikkan rencana Paulus 180 derajat. Allah punya rencana lain, yang totally berbeda dengan rencana Paulus. 

Sebelum aku divonis CA Mammae, aku juga punya rencana hebat yang sudah aku persiapkan beberapa tahun sebelumnya. Merawat mami dan merawat suami sampai akhir hidupku. Wah, terdengar seperti rencana yang sempurna dari seorang anak yang berbakti kepada orang tua, dan dari seorang istri yang mengasihi suami.

Tapi, CA ini seolah-olah membuat rencanaku berbalik 180 derajat. 

Ketika Allah memutar-balikkan rencana Paulus yang tidak sesuai dengan rencana Allah, Allah menetapkan suatu perjalanan yang sulit bagi Paulus. Paulus harus berjuang dalam kesulitan demi kesulitan untuk mengerjakan rencana Allah tersebut. Bahkan, Paulus rela mati agar rencana Allah itu bisa digenapi.

Aku tidak tahu, apakah rencanaku yang terdengar sempurna itu sudah sesuai dengan rencana Tuhan atau belum. Yang aku tahu, Tuhan menetapkan satu babak baru dalam hidupku, yang sulit dan penuh perjuangan. 

Kadang, aku gentar dan kuatir... bagaimana kalau Tuhan memanggil aku terlebih dahulu karena CA ini? Siapa yang akan merawat mereka? Tapi rasa kuatir berlebihan adalah tanda dosa, karena itu berarti kita kurang percaya dengan kuasa Allah. Padahal, Tuhan bisa memelihara mereka jauh lebih baik daripada yang aku bisa lakukan/rencanakan.

Jadi, aku akan rela dan taat menjalani semua perjuangan ini dengan ucapan syukur, karena aku tahu rencana Allah bagiku dan keluargaku jauuuuuuhhh lebih sempurna daripada rencanaku.





Oct 23, 2022

God's Support System

These past almost 3 months, after diagnosed with CA Mammae, have been difficult for me. But, I know God never leaves me and He provides me with everything I need to go through this.

Aku cerita dari kemo ke-3 yaa.. Sudah tulis blog sejak pulang dari kemo ke-3, tapi belum selesai.. sampai sekarang ketabrak kemo ke-4. Kemo ke-3, Puji Tuhan berjalan sangat baik. Aku hanya mual-mual saja, sesekali saja muntah, enggak parah. 

Menghadapi kemo ke-4 ini, sejak beberapa hari migren-ku kambuh parah. Hari Minggu sore kemarin aku dan suami pergi massage, suami sudah wanti-wanti hanya boleh pijat pelaaaaan sekali... aku yang biasanya reflexy seminggu sekali sama terapis cowok dan minta tekanan yang keras, kali ini pasrah hanya berasa seperti di-elus2 saja, sampai mbak terapisnya ngantuk, haha! 😁 Tapi efeknya badan malah jadi gak enak dan sakit semua sampai 2 hari. Hari Selasa aku tusuk jarum (akupuntur), dan Rabu cuss berangkat ke RS untuk Kemo ke-4.

Nah, soal Migren .. sepertinya sih karena aku tegang menghadapi kemo kembali. Rasanya beraaatt banget mau ke RS lagi. Kemo ke-3 karena efeknya tidak parah, aku nyaman kerja dari rumah, bahkan sempat ke kantor untuk meeting. Jadi udah berasa enak di rumah sehat, eehh.. harus ke rumah untuk jadi sakit. Rasanya enggak rela banget, apalagi banyak kerjaan yang harus diselesaikan.  

Aku migren hebat krn tegang mikirin: nanti efeknya apa ya? Nanti bisa makan enggak ya? (trauma 9 hari enggak bisa makan minum sama sekali), nanti sesak nafas ga ya (kemo ke-3 sempat sesak nafas sampai merah biru dan harus dibantu selang oxygen), nanti ada bleeding2 lagi gak ya? nanti di-infus dibagian mana lagi yaa... (ini paling mengerikan, walaupun udah puluhan kali ditusuk, tetep aja takuutt hihihii), nanti mual muntah gak ya? Nanti perut perih gak yaa..? Belum lagi urusan kerjaan .... wah, panjang daftarnya... Segala kekuatiran tumpah jadi satu...

Tiap hari aku berdoa memohon Tuhan memberi kekuatan padaku menjalani semua treatment ini. Dan Tuhan menjawab doaku. Bukan dengan memberi aku tubuh yang tiba2 segar bugar dan kuat, bukan dengan memberi aku rasa sakit yang tiba2 langsung hilang, bukan dengan memberi aku badan yang bisa bergerak lincah seperti dulu... tapi dengan menyediakan hal2 indah lainnya yang sungguh memberi aku kekuatan, suka cita dan comfort. I call them God's Support System.

This what inspired me










The 7 Support Systems provided by God (in no particular order)
Please come back to check each one of them, I may have been slow, but I promise to make all 7 posts out of this below list.

1. Insurance
Salah satu cara Tuhan memberikan ketenangan dan kenyamanan selama menjalani treatment yang panjang dan menyakitkan.. dan mahal. Read more.

2. Prayer
Walaupun aku sering mendoakan teman yang sakit, tapi aku sempat bergumul: kenapa ya kita harus mendoakan orang yang sedang sakit? Pengalaman rohani apa yang Tuhan berikan ketika kita berdoa untuk orang yang sedang dalam kesulitan? Read more.

3. Tim Medis 
Banyak yang ogah masuk RS karena dokter yang pelit info atau suster-nya yang judes-judes. Not for me. Banyak cerita lucu dan seru selama aku bolak-balik masuk RS yang sungguh menghibur hati. 

4. Tim CR
I'm blessed with a solid team. I couldn't be prouder than I am right now. Aku ngebayangin mereka jungkir balik bekerja, sementara aku tidur2an lemes di RS atau di rumah. That feeling is devastating, but somehow giving me strength too. Aku mau sembuh supaya aku bisa bekerja bersama mereka lagi, melayani Tuhan lagi. Read more.

5. Friends (Teman Gereja, Teman Kantor, Teman Rumpi, Teman Lama, dll)
I'm amazed and so grateful by the amount of love and support given, and the amount of people giving them. This story is one you don't wanna miss. Stay tuned yaaa, mungkin akan kesebut namanya hihihii..πŸ˜†

6. Family
What keeps me going day by day, every day. Without them, I don't think I have the will to fight or to survive. 

7. Digital Treasure
Yang ditawarkan dunia kadang bisa menjerat kita menjauh dari Tuhan. Tapi Tuhan bisa menyediakan berkat dari situ. Read more.

Aku share ya lagu yang sangat memberkati aku menjalani semua treatment ini.
Blessing by Laura Story. Lirik di sini.


So once again, Tuhan bisa menyediakan pertolongan melalui hal-hal yang semula tampak biasa2 saja, atau bahkan tidak kita sangka2. Jangan selalu mengharapkan pertolongan yang spektakuler, apalagi mengharapkan "show time" yang sampai membuat orang rebah jatuh bergelimpangan kena tiupan atau percikan. Gak jelas itu... πŸ˜„

Aku percaya mujizat Tuhan itu ada. Dan mujizat itu bisa kita dapatkan dari berbagai hal yang Tuhan sediakan bagi kita, setiap hari. Look around... we have sooooooooooo many things to be thankful of. Tuhan itu baik, selalu baik, dan tetap akan baik. Dia ajaib dan hidup. He provides helps to support our little fragile faith. Dia bisa memakai apapun untuk menjawab doa kita. Praise HIM forever!



God's Support System #1 - Asuransi

Kalau ada orang Kristen yang menolak asuransi, aku rasa itu hal yang kurang bijaksana. Memang kadang alasannya "terdengar" sangat rohani. Kita harus menggantungkan pengharapan dan menantikan pertolongan dari Tuhan dan hanya Tuhan saja. Dia sanggup menolong kita

Oh, bener banget! Tapi kalau gitu, yaa gak usah bekerja untuk bisa beli makan, minta Tuhan kirim grabfood ke rumah, 3x sehari. Gak usah ke dokter atau minum obat kalau sakit. Gak usah sekolah, gak usah belajar... nanti Tuhan kasih kepintaran. Denger2 nih, ada Pendeta besar yang menolak pisau operasi, tapi ketika istrinya sakit usus buntu.. ya akhirnya dioperasi juga 😁

"The Lord God took the man and put him in the Garden of Eden to work it and take care of it". (Genesis 2:15)

Tuhan menempatkan manusia ciptaanNya di tengah2 dunia yang Dia ciptakan, tapi manusia diminta untuk bekerja dan memelihara di dalamnya. Enggak disuruh enak2an doang, semua minta dilayani malaikat πŸ˜ƒ. Manusia diberi akal budi untuk (dalam Alkitab bahasa Indonesia) "mengusahakan dan memelihara taman itu". 

Aku percaya, Tuhan sudah menyediakan perkerjaan yang baik untuk aku sehingga aku bisa memproteksi diri dengan asuransi kesehatan yang baik. Waktu tahu 1x kemo bisa sampai 200 juta .. aku shock. Semahal itu? Karena yang aku baca2 di internet katanya dari 5-40an juta. Tapi ya memang beda2 obat, beda2 harga. So far untuk pengobatan sampai hari ini (s/d kemo ke-4) sudah 975+ juta. Itu hampir 1M .. kalau tanpa asuransi mana sanggup lah I .. πŸ˜“

BPJS bisa juga, tapi mungkin sudah menjadi rahasia umum kalau BPJS harus antri sana sini. Tetangga depan aku, mau operasi ambeien sudah bbrp bulan belum ada panggilan. Cucu teman gereja juga masih tunggu panggilan untuk lakukan tindakan buat cucunya.

So, asuransi adalah salah satu Support System yang Tuhan sediakan untuk menolong aku, memberi ketenangan dalam menjalani treatment ini. Tapi bukan berarti tanpa asuransi Tuhan tidak bisa bekerja lohh ya.. jangan mengecilkan dan membatasi kuasa Tuhan. Tuhan bisa bekerja dengan apa saja, melalui cara apapun saja yg Dia kehendaki. In my case, Tuhan bekerja melalui asuransi kesehatan yang aku punya ini. Puji Tuhan!

Note, aku gak jualan asuransi lohh, tapi kalau ada yg penasaran... yuk mari aku kenalkan sama agent aku dari AIA yang super helpful dan gercep banget πŸ˜€ (promosi gak pake komisi πŸ˜„)

Nah, kalau dengan jaminan kesehatan aja hidup kita sudah jadi jauh lebih "indah", apalagi jaminan yang diberikan oleh Yesus Kristus: JAMINAN KESELAMATAN!! Sehat di dunia, tapi mati selamanya di neraka... wah mengerikan. 

Yesus Kristus yang adalah Allah, dari surga rela turun ke dunia menjadi manusia, mati menggantikan kita yang seharusnya mendapatkan hukuman mati itu. Dia lalu naik kembali ke surga, menyediakan tempat bagi kita. Premi asuransi buat kita itu, sudah dibayar lunas dengan darahnya ... Dan, jaminan keselamatan yang diberikan-Nya tidak akan hilang selamanya. Puji Tuhan.

Read other God's Support System:
3. Tim Medis
4. Tim CR
5. Friends
6. Family


God's Support System #4 - Tim CR

I'm beyond grateful for such an amazing team. Shout-out to Angela, Nia, Gracia, Agur dan Rieke, my amazing team CR πŸ’œπŸ’›. And to Pak Martin, Pak WaRek II yang rela turun gunung untuk mendampingi Tim CR selama aku on and off bekerja. Thank you, all.

Jangan pernah berpikir bahwa perusahaan tempat kita bekerja tidak akan bisa function well tanpa kita. Everybody is replaceable. Memang kita perlu dan harus dedikasi dan kerja sebaik2nya, tapi bukan berarti ketika kita berhasil memberikan sumbangsih tertentu, lantas perusahaan membutuhkan kita. Kalau ada yg bekerja karena berpikir bahwa perusahaan membutuhkan kita, kita akan menjadi orang yang sombong dan tidak bisa berkerja team-work dengan baik.

Kita harus memberikan yang terbaik dalam pekerjaan dan pelayanan, tapi bukan berarti kita tanam budi ke Tuhan. Dan bukan berarti juga Tuhan butuh kita untuk melakukan pekerjaan itu. Buktinya, dengan kondisi aku yang on and off, pekerjaan2 di Tim CR berjalan dengan baik. Tuhan sendiri yang menopang dan memimpin. Puji Tuhan!

Tuhan berdaulat penuh untuk memakai atau tidak memakai kita. Bahkan Tuhan bisa memakai batu-batu untuk melakukan pekerjaan-Nya. Kalau kita bisa bekerja, kalau Tuhan mau pakai kita, itu anugerah semata. 

Sudahkah kita bersyukur untuk teman2 sekerja kita yang Tuhan berikan ?





































Read other God's Support System:
3. Tim Medis
4. Tim CR
5. Friends
6. Family


God's Support System #2 - Prayer

Aku bersyukur, di awal sakit, banyak sekali saudara dan teman yang mendoakan aku. Tapi terus terang, waktu aku sendiri yang sakit, aku bertanya2 apa ya kira2 untungnya buat mereka yang mendoakan aku. Selama ini memang aku juga sering mendoakan teman2 yang sakit, tapi tidak pernah berpikir untuk apa aku berdoa. Karena memang berdoa kan kewajiban orang Kristen.  

Ketika kita berdoa untuk pekerjaan Tuhan seperti KKR dan acara2 ibadah, aku mengerti kita berdoa untuk pekerjaan Tuhan. Ketika kita berdoa untuk para missionary, para Hamba Tuhan, aku mengerti kita berdoa untuk mereka yang mengerjakan pekerjaan Tuhan. Tapi kalau teman kita sakit dan kita doakan, apa ya impact-nya untuk kerohanian kita? Apa ya kaitannya dengan pekerjaan Tuhan?

Sampai bbrp minggu lalu aku berjanji pada diriku sendiri, aku akan memakai waktu sakit-ku untuk berdoa syafaat. Aku bahkan sudah membuat list doa mingguan. Hari itu adalah jadwal aku mendoakan orang Kristen yang mengalami penganiayaan karena iman mereka. Tuhan memberi aku 2 jawaban:

1. Berdoa untuk orang lain yang kesulitan ketika kita kesulitan adalah sebuah pengalaman rohani yang sangat indah.

2. In my case, Tuhan membuat aku stronger than ever, knowing masih banyak anak2 Tuhan lainnya yang jauuuh lebih menderita dibandingkan aku. Haruskah aku complain kalau mengingat ada orang yang di penjara demi iman mereka?. Aku ngebayangin kondisi di dalam penjara vs kondisi kamar rumah sakit yang biasa aku tempati. Aku langsung speechless. 

Bukan bermaksud sombong, tapi asuransi-ku memang meng-cover kamar VIP di RS Siloam. One bed and one private toilet. Trus, masih terus mau mengasihani diri sendiri? Trus masih kurang bersyukur? Trus masih kurang berjuang? No Way! Harus tetap semangat. Bahkan dalam sakit dan lemah tubuh, aku terus berusaha untuk mengejar dan melakukan pekerjaan2 kantor-ku. Karena Tuhan sudah memberi terlalu banyak untuk aku, tidak pantas kalau aku santai2 dan mengasihani diri sendiri. 

Memang kondisiku tidak memungkinkan aku masuk kantor, selain lemah, mual, muntah, kondisi pandemi membuat makin sulit aku beraktifitas. Dokter-ku sudah wanti2 banget.. jangan sampai kena covid ya Bu. Fatal. Semula aku pikir fatal karena CA kan termasuk comorbid yang berbaya bila ketemu covid. Tapi rupanya bukan hanya itu saja. Dokter menjelaskan, siklus kemo itu tidak boleh terganggu. Once jadwal ngaco... harus reset ulang. Waah ya gawat. Kalau sudah kemo 4x trus besok aku kena covid, kemo harus di reset lagi? ohh nooooo.... (hayo, katanya enggak akan complain, hihihii..) Kalau untuk yang ini, aku sungguh2 memohon belas kasihan dari Tuhan saja. Seandainya, misalnya, jikalau aku Tuhan izinkan kena covid... ya sudah. Dia berdaulat mengatur hidupku dan Dia tahu yang terbaik untuk aku. Aku taat saja.

Sejujurnya aku masih sangat lemah dalam hal doa. Bergumul tiap hari untuk rajin berdoa. Aku pernah mendapat kalimat bagus. Kata2 tepatnya agak lupa, tapi kurang lebih gini: If we know that God is all knowing, why should we pray? Nah, justru karena dia all knowing, maka kita harus berdoa.

Sebenarnya, bisa berdoa saja itu adalah anugerah yang besar. Doa adalah salah satu Means of Grace (Alat Anugerah) yang Tuhan berikan kepada kita, anak2nya. Doa adalah tanda bahwa kita mengaku lemah di hadapan Tuhan dan bahwa kita mau bergantung sepenuhnya pada-Nya. Tuhan senang kalau kita bergantung pada-Nya. Di dalam kebergantungan kita, mau tidak mau harus ada ketaatan penuh di dalamnya. Dan itulah kuncinya. Tuhan bekerja melalui ketaatan kita.

Ayo kita rajin berdoa.... Ada yang mau aku doakan? πŸ˜„














Read other God's Support System:

3. Tim Medis
4. Tim CR
5. Friends
6. Family

God's Support System #7 - Digital Treasure

Kalau ada yang bilang waktu sakit atau sedih kita dengerin kotbah, dengerin lagu pujian akan membantu (healing).. memang ada benarnya. Walaupun di awal-awal kemo itu tidak terjadi padaku. Jangankan dengerin kotbah atau lagu pujian... buka mata aja sulit, gimana mau browsing youtube atau putar spotify playlist, bahkan buka mulut untuk makan minum aja ogah. Beneran. 9 hari aku gak makan dengan proper, paling sehari bubur 2 sendok, trus muntah atau diare... tiap hari. 

Tapi waktu badan udah segeran, pikiran sudah jernih kembali baru deh aku merasakan berkat yang besar mendengarkan kotbah2 dan lagu pujian.

Beberapa yang sudah memberkati:

Unwanted Blessing (Berkat Yang Tidak Diinginkan)
oleh Vik. Mercy Matakupan




Paul Washer Podcast "Looking Unto Jesus" on Spotify
A devotional insights from Paul Washer favorite old books.






Children Choir
oleh GRII Bandung

Selain lagu-lagu yang indah ini, expresi anak2 menyanyi juga memberi sukacita besar. Ada 1 anak yang expresinya membuat aku terhibur sekali :) Yang mana hayooo... 




dan... yang terakhir ini tolong jangan di bully. Aku merekam bbrp jam sebelum kemo ke-3, haha.. gak jadi alasan yaa... emang suara aslinya jelek 😁





Read other God's Support System:
3. Tim Medis
5. Friends
6. Family


Sep 15, 2022

I'll Fight Well

Sejak di vonis CA Mammae awal Juli 2022, just 2 months ago, my life has changed, a lot.

Kalau dibilang aku siap, mungkin iya mungkin tidak. Kadang (kalau lagi seger) merasa siap. Tapi sering juga broke down dan meraung-raung (literally). Kata dokter sih efek kemo.... "ahem!" 😊

Sebagai manusia, punya rasa kuatir, bingung, putus asa, takut, dll... itu wajar. Perasaan itu harusnya membuat kita sadar, bahwa kita tidak berdaya apa2 , tidak bisa apa2, dan membutuhkan sesuatu atau seseorang yang lebih powerful dari kita untuk menolong kita. Tuhan menciptakan kita dengan kesadaran bahwa kita perlu bergantung pada Dia, Pencipta kita.

Setelah pemeriksaan awal, ternyata bukan kanker ganas saja yang menggerogoti tubuhku. Tapi ditemukan juga ada penebalan dinding rahim yang tidak normal. Selain itu, ada kista yang sudah sangat besar di ginjal kiriku. Jadi... beruntun yaah banyak penyakitnya. Kata dokter, setiap benjolan yang tidak normal pada pasien kanker, harus dicurigai itu berbahaya.

Tidak pernah satu kalipun aku bertanya: Mengapa ini terjadi padaku? Never, not once. Aku menyadari sepenuhnya Tuhan berdaulat untuk menetapkan hidupku. Mungkin saja ini hukuman untuk semua dosa-dosaku. Tuhan ingin memurnikan aku. Atau, mungkin juga Tuhan mau memakai kesulitan ini untuk memberkati aku dan banyak orang, nantinya.Walaupun seringkali sangat sulit untuk bisa mengerti dan menyelami rencana Tuhan, yang pasti aku tahu, Tuhan baik dan ketetapanNya tidak pernah salah. Salah satu contoh tulisan yang baik dan memberkati aku di awal pandemi mengenai kedaulatan Tuhan adalah Coronavirus and Christ, by John Piper.

"ini saatnya menghidupi semua Firman yang sudah Bu Ema dengar, bahkan sudah Bu Ema sampaikan kepada anak-anak Sekolah Minggu."

"saya kok tidak kuatir karena saya tahu Bu Ema strong, easy going.. pasti bisa melewati ini semua."

"Sungguh! Tuhan itu nyata dan hidup justru ketika kita dalam kelemahan dan kesulitan." 

"dan ... puluhan ayat-ayat yang menguatkan lainnya"

Oh, I know all of those!! Tapi seringkali, di dalam waktu-waktu yang gelap, sulit sekali melihat tangan Tuhan. Di dalam ketakutan, sulit sekali mengenggam kebenaran Firman. Di dalam keputusasaan, sulit sekali untuk bisa mengerti kuasa Tuhan.

Kemo Pertama 
Aku menghabiskan waktu 7 hari di RS (13-19 Juli 2022). Karena selain ada pemeriksaan awal (Mamografi, CT scan dan MRI), aku juga harus menjalani biopsi dan kuret di saat yang bersamaan. Efek: mual muntah, virus gondong (parotis) dan seminggu setelahnya, rambut langsung rontok. Aku langsung botak. Tapi, minggu berikutnya aku sudah bisa ke kantor seperti biasa. Yayy!! Sayangnya, demi alasan medis kemo pertama ini dianulir dokter. Jumlah kemo yang 6x harus di reset ulang.

Ok, Kemo Kesatu 😁
2 malam saja di RS (5-7 Agustus 2022). Efek: mual, muntah, diare. Terjadi kehebohan karena setelah pulang RS sampai 9 hari ke depan, aku tidak bisa makan dan minum. Kata teman yang sudah jadi cancer survivor, efek kemo memang terjadi di hari 3,4 sampai ke 7. Jadi aku kira ya sudah, cari pertolongan nanti pas kontrol dokter saja di hari ke-9. Waktu masuk ruang dokter dengan kursi roda, muka kuyu dan pucat.. dokter langsung ngomel. Bu... kalau diare sehari lebih dari 5x, langsung IGD Bu. Ini Ibu diare dan enggak makan 9 hari.. ck ck ck.... Bingung sendiri dia... Lol! Akhirnya aku harus dirawat lagi.

Kemo Kedua
Dokter mengiyakan bahwa efek kemo biasanya di hari ke-3 baru muncul. Tapi, beberapa jam setelah kemo kedua, aku langsung muntah dan diare. Akhirnya 4 malam nginep di RS (30 Ag - 3 Sep 2022). Di rumah, muncullah efek2 lain: spoting dari rahim, kulit kepala botakku lecet2, tangan bengkak dan gatal seperti terbakar, ditambah mual muntah dan diare yang tidak juga reda. Mengingat pesan dokter, hari Rabu, 7 September 2022 kemarin, aku memasukkan diriku lagi ke RS. Dan baru boleh pulang hari Minggu, 11 September 2022.

Mengenai spoting dari rahim. Penebalan pada dinding rahim-ku menunjukan ada perubahan massa dibanding saat awal dikuret bulan Juli. Dokter menjelaskan: bisa jadi itu metastase sel yang sama seperti yang di payudara, atau lebih parah lagi.. itu adalah sel kanker baru yang tumbuh di rahim. Sejak awal waktu kuret, memang dokter menetapkan untuk angkat rahim saja. Aku tidak keberatan. Hanyaa... bagaimana menentukan tanggal operasi kalau jarak waktu dari 1 kemo ke kemo berikutnya hanya 3 minggu. Dan 2 minggu di dalamnya adalah masa-masa sulit dan lemah. Kalau setelah operasi dan jahitan belum pulih, tubuh belum kuat lalu aku harus kemo lagi... bisa fatal. Btw, jadwal kemo tidak bisa diganggu gugat, termasuk aku sama sekali tidak boleh kena covid. Kalau jadwal kemo berantakan, semua treatment yang sulit dan menyakitkan ini akan percuma dan result-nya bisa fatal.

Sebagai manusia normal, sejujurnya aku takut sekali menghadapi kemo-kemo berikutnya. Aku memikirkan hal-hal yang mengerikan, membicarakan kemungkinan stop kemo dan beralih ke alternatif. Karena sungguh, pernyataan "cancer treatment is difficult and painful" is so understatement. 

Pagi ini, saat teduh aku serasa memberi tamparan kanan-kiri bolak-balik.

"How can you glorify God if you play the coward? Saints have often sung God's high praises in the fires, but will your doubting and desponding, as if you had none to help you, magnify the Most High?"

C.H. Spurgeon once said: "The crucible of adversity is a less severe trial to the Christian than the refining pot of prosperity." Tapi aku rasa, dalam kesulitanpun kita bisa berdosa dengan tidak mempercayai Allah dan segala pertolonganNya.

Aku berdoa supaya tidak mempermalukan nama Tuhan di dalam kesulitan-kesulitan yang Tuhan izinkan. 

I'll fight well!!



May 3, 2022

Filosofi Rujak

Entah mengapa, setiap kali ada acara, terutama kalau "pot luck", aku hobi sekali menawarkan diri untuk membawa RUJAK. Ini bukti/contoh yg ter-captured: Ancol dan Elf.

Dari Senin, aku sudah menetapkan hati mau membawa sate rujak ke kantor untuk celebrating ultah sekaligus anniversary kerja yang ke-3. Anakku sudah wanti2: "Mami, besok aku enggak di rumah loh, jadi enggak bisa bantuin potong2." Tenang, De, mami bisa sendiri.. kataku super PD.

Pengennya bikin seperti ini... sudah siapin dan cuci2 tusuk-nya segala. Tapi apa daya... encok eiy, berdiri berjam2, memotong buah2 itu.. maafkan, gak sanggup lagi untuk tusuk menusukπŸ˜…








Dan, aku baru tahu kalau total jam aku berdiri untuk memotong2 buah itu, kurang lebih 5jam!! Yakin banget, karena playlist ini sempat 2.5x berulang jadi background, dipotong makan siang, cuci2 piring, peralatan, perlengkapan, dan berkali2 ngelempengin pinggang .. haha. 








Sambil potong buah, sambil dengerin BTS dan joget2 dikit, aku juga sambil mikir ... bisa tidak ya pekerjaan-ku di CIT diumpamakan rujak buah. 

Segala Rasa Tercipta
2019-2022. 3 tahun. Belum lama. Belum apa-apa. Tapi segala rasa sudah tercipta. Manis, asem, seger, pedes, hambar (ada loh buah yg gak ada rasa, spt pear), dingin (kan buah-nya masuk kulkas.. hehe),  ada yang berawarna warni, ada yang pucat pasi, ada yg keras, crunchy, ada juga yg lembek berair. Tetapi semuanya JUICY!

Tuhan menempatkan banyak rekan kerja di dekat kita. Ada yg manis (ini saya... wkwkwkk), ada yg asem. Ada yg hobi ngelawak, ada yg hobi ngedumel. Ada yang kalau ketemu pasang senyum 1000 watt, tapi ada juga yang papasan pasang muka lempeng. Ada yang sabar, ada yg sumbu pendek, hahaha. 

Kalau rujak, kita bisa pilih mau makan buah yang kita suka saja. Tapi kalau rekan kerja .. ya enggak akan bisa, kecuali kita mau pindah2 kantor terus.. itu pun belum tentu bisa ketemu yang manis semua.

Kita seharusnya hanya punya rasa yang ada di Buah Roh (Galatia 5:22-23). tapi dosa merusak kita, sehingga kita menjadi manusia yang menyedihkan, membingungkan dan seringkali menyakiti orang lain. Satu-satunya jalan agar kita bisa kembali menjadi seperti yang Tuhan inginkan adalah ... menjadi manusia baru di dalam Kristus (2 Korintus 5:17).

Lihat Ujungnya
Aku menggunakan 3 jenis pisau yang berbeda untuk menyiapkan rujak buah ini. 1 pisau kecil khusus peeling (mangga, kiwi, jambu kristal), 1 pisau panjang untuk memotong buah yang besar2 (melon, semangka, pepaya), dan 1 pisau potong untuk memotong buah jadi bagian lebih kecil2. Ada juga buah yang hanya perlu tangan untuk mencabut daun dan gunting untuk memotong tangkai (stroberi). Atau buah yang tidak perlu pisau dan gunting (anggur).

Cara memotong dan menyiapkan juga berbeda2. Aku bahkan sampai memikirkan harus buah yang mana dulu yang dipotong. Aku memakai 1 nampan besar untuk memotong, jadi pertama aku potong2 yang tidak terlalu banyak air terlebih dahulu. Kalau pertama nanas duluan, lalu semangka.. yakin banget semangka-nya akan berasa ada asem2nya. Well, ya bisa aja tiap selesai potong 1 buah, trus nampannya dicuci.. tapi kerja kan harus efektif dan efisien yaak! 

Pekerjaan memang banyak jenisnya, dan kita bekerja untuk menyelesaikannya juga dengan berbagai macam cara. Ada yang harus dikerjakan pelan-pelan, dan dipikirkan dengan extra berhati-hati. Ada yang harus dengan otot dan keringat. Ada yg harus dikerjakan duluan, ada yang bisa nanti belakangan, ada juga yang brief di pagi hari tapi deadline siang hehehe.. Ada jadwal, ada prioritas. Tapi lihat ujungnya, apakah semua punya tujuan yang sama? 

Rujak buah memang nikmat. Tapi, tidak ada rujak buah yang cuma dipelototin, terus rasanya bisa kita nikmati. Nama Tuhan memang sudah mulia, Tuhan tidak perlu apa-apa dari kita supaya Dia menjadi mulia. Tetapi, Tuhan mau kita bekerja dengan berbagai talenta dan hikmat yang Tuhan berikan,  untuk membuat orang lain melihat dan menikmati kemuliaan-Nya.

God Deserves Only The Best
Karena semula rencana mau pakai tusuk sate, aku awalnya memotong dengan ukuran kecil dan rapi. Saat jam-jam berlalu.. dan pinggang mulai panas, kaki mulai nyut2an aku melihat potongan buah-nya makin lama makin besar. Bukan pelit, haha! tapi jadi kurang indah karena tidak sama ukuran. Tanpa sadar aku memotong lebih besar2, karena ingin cepat selesai. Padahal sudah dibantu dengan peregangan pinggang beberapa kali, tapi tetep enggak nolong, 

Setiap pekerjaan ada tantangannya sendiri2. Ada yang merem jadi, saking gampangnya. Ada yang sampai gak bisa tidur kepikiran terus. Ada yang 10 menit kelar, tapi ada yang perlu waktu berbulan bahkan bertahun2 untuk hanya menyelesaikannya.  

Sulit, jatuh, sakit dan kadang hilang arah.. pasti bisa terjadi. Tapi kalau kita sadar bahwa semua yang kita kerjakan adalah untuk Tuhan, every inch of our duties screams for perfection, because God deserve the best. 

So..... Happy Birthday, Me!
Bersyukur untuk berbagai rasa yang Tuhan izinkan, dan berdoa agar bisa lebih bijaksana menangani berbagai pekerjaan dan tantangannya, serta terus setia memberikan yang terbaik bagi Tuhan. 

Soli Deo Gloria.


Added on 05052022
Penampakan rujak di kantor.