Dari di Jakarta, Erryck sudah bilang mau mampir Mustafa. Gue udah mencoba "mengalihkan" pembicaraan everytime dia mentioned Mustafa. Buat gue, ogah banget gue kesana.... nyasar mulu di dalamnya! LOL!
oh.... before the Mustafa story, let me tell you a bit about the dinner.
Dari Universal, kita langsung pakai tour bus yang udah kita sewa dari Jakarta menuju Jumbo Seafood Restaurant. Seingat aku, dari Jakarta aku sudah reserved one of their outlets yang ada di Clarke Quay, tapi entah mengapa print-out reservationnya adalah Jumbo Rest yang ada di Riverwalk. So, bis nya kuminta membawa rombongan ke Riverwalk.
Sampai disana ternyata kepagian, booking dinner jam 7, jam 5.45 kita sudah sampai. Dan lebih kaget lagi, ternyata bookingan gue gak ada. Heboh sana heboh sini, sampai telpon ke Jumbo yang di Clarke Quay.. akhirnya Micky keluar. Micky adalah orang yang menerima telpon reservasiku.
Micky lalu membuka buku pintarnya.
"you were supposed to come yesterday. I have called you several times but you didn't pick up yesterday" kata Micky.
Panik lah diriku. Rombongan sirkus berjumlah 25 nyawa (dewasa & anak2) ditambah 4 babies pula. Aku ngotot aja bahwa dia pasti salah tulis, padahal sih dalam hati gak yakin.. could be me. Akhirnya mereka memberi kita 2 meja, tapi baru bisa di tempati pas jam 7pm.
Temen-temen yang kelaparan sudah pada keleleran, bahkan yang duitnya lebih (haha), duduk di Rest sebelah untuk minum dan beli cemilan. Kita tunggu sampai 715, meja belum juga siap. Jumbo penuuuuuh banget malam itu. Akhirnya hampir 730 kita duduk. Untungnya sambil tadi nunggu, aku sudah order duluan, so begitu duduk... makanan langsung cepat disajikan.
Terjadi kehebohan waktu Chilly Crab datang karena aku gak nyangka crab nya akan segede itu. Waktu order, aku bilang ke Micky, pokoknya 2 tables harus sama menunya. Micky pesenin 1 meja 3 crabs.. huge crabs. Sampai gak habis loh dan untung ada yg mau bawa pulang. Entah dimakan di hotel atau di bawa ke Indoneisa. hehe.
Okay, now setelah kenyang aku, Erryck dan anak2 misah untuk ke Mustafa. Yang lain, ada yang ke China Town, balik hotel dan mungkin ke Orchard (again!).
Aku tahu kalau Mustafa buka 24 jam, tapi tetep bilang ke Erryck, kita cuma cari coklat dan kaos untuk oleh-oleh Anik (my maid) ya. Ok, Erryck setuju. So, begitu sampai... kita langsung tanya tempat coklat dimana n langsung pilih2. Setelah selesai, aku tanya tempat yang ada kaos tulisan "SINGAPORE" disebelah mana... mereka bilang naik 1 lantai.
Karena gak ketemu kaos yang bagus di bagian pertama, kita berjalan ke bagian lain.. masih mau cari kaos. Setelah itu, kita memutuskan untuk kembali ke tempat coklat, karena mau nambah beberapa bungkus. Dan... aneh sekali. Kita cuma naik satu eskalator dari coklat ke tempat kaos, trus dari tempat kaos yang 1 ke berikutnya juga masih di lantai yang sama. Tapi somehow.... enggak ketemu loh tempat coklatnya. Kita sampai berpikir jangan2 pakai jampe-jampe tuh mall. Haha.
Ada sih bagian coklat, tapi kita yakin banget bukan itu yang pertama kita datangi.. dan coklat yang kita cari pun, enggak ada disitu. Kita coba menyusuri lagi ke lantai tempat kaos... sebentar banget dan waktu turun lagi... kita masih ketemu tempat coklat yang kedua.. tapi... coklat yang kita cari sudah ada tersedia di rak! huahahaaha.... beneran kayak ada jampe-jampenya. Masak gak sampai 5 menit, itu coklat sudah ditata dengan rapinya.
Aniway.. gak pake mikir lama, kita bayar dan segera keluar gedung mall. Aku baru keinget, berdasarkan pengalaman yang lalu, tiap ke Mustafa pasti susah cari taxi untuk balik ke hotel. Dan benar! Antrian panjang banget. Dan berdasar pengalaman yang lalu juga, aku lantas bilang ke Erryck supaya mereka tunggu di halte, aku jalan agak jauh untuk menghadang taxi. Harus aku yang pergi dengan beberapa alasan : selain karena erryck masih belum sehat... juga karena aku kan ibu-ibu, kali aja supir taxinya jadi lebih iba.. haha.
Aku jalan menjauh, melambai ke taxi kosong yang lalu berhenti tapi ternyata di depan ku ada wanita India. So I was being polite dong.. karena dia di depan aku, ya aku biarkan dia duluan ambil taxinya. But, entah nyebut alamat mana.. supir taxi tidak mau. Dia lalu tanya ke aku: "where?" Aku jawab "orchard" Trus dia bilang "aaah, ok. ok."
Dengan agak bingung dan bersyukur tentu saja, aku segera masuk taxi lalu kasih instruksi supaya dia juga angkut suami dan anak2 ku di halte. Aku yakin banget banyak orang India yang tadi melihat aku jalan keluar antrian.. dan in not more than 3 mnts sudah kembali dengan taxi. Apalagi, waktu sampai aku teriak-teriak ke Erryck dan anak2 "Ayo cepet, naik!" dibawah tatapan frustasi campur jengkel orang2 India disitu.
Dalam taxi, akhirnya terbongkar bahwa... sebagian besar supir taxi memang "ogah" ngangkut orang India. Dia kasih alasan2 sih.. but I'm not gonna share them here, laaa...
sayang... gak ada photo "nyasar" di Mustafa :)
Next: "berantem" dengan petugas check-in di Changi